Selasa, 09 Desember 2014

Catchy Pasar Seni ITB 2014



Meskipun sempat diguyur oleh hujan deras Pasar Seni Itb 2014 tetap berlangsung ramai, dan padat, kemacetan yang di timbuklan pun tidak main-main, kabar yang terdengar kemcetan efek dari Pasar Seni ITB 2014 sampai jalan gerbang tol Pasteur, belum lagi kemacetan yang terjadi dari arah Taman Sari dan jalur-jalur di sekitarnya. Pada tanggal 23 November 2014 orang-orang berlomba-lomba mendatangi Pasar Seni ITB 2014. Event rutin 4 tahun sekali ini menjadi daya tarik bagi warga Bandung, khususnya penggemar benda-benda seni.



Lapangan parkir dan komplek ITB berubah menjadi lautan manusia dengan gulungan ombak yang bergerak lambat karena saking padatnya. Di antara lautan manusia tersebut, muncullah sesesok pemgunjung yang berpenapilan casual, namun sangat menarik.
Setelan yang digunakan sangat sederhana, perpaduan warna nya pun basic. Hitam dan putih merupakan warna netral yang aman dipakai dalam menghadiri acara apapun. Wanita berusia sekitar 20 tahunan ini memilih mode santai untuk berjalan-jalan di pasar seni, hanya flatshoes, celana kulot hitam selutut, dan kaos oblong putih dimasukkan ke dalam celananya yang memberikan kesan santai namun rapi. Tampilannya terlihat semakin catchy dengan penambahan aksesoris berupa gelang dan kalung yang bernuansa ethnic. Outfits yang tepat untuk terlihat daily look di Pasar Seni ITB 2014.


Selanjutnya bralih ke selasar, terlihat seorang perempuan yang telihat mencolok dengan rambut ombre berwarna hijau. Rambut ombre memang sempat booming di kalangan remaja putrid an artis, namun belakangan ini tren mengombre rambut bergulir dengan cepat. Public figure yang sempat tampil dengan rambut ombre mulai menggembalikan warna rambutnya ke warna asal, atau bahkan mengecat nya ke warna yang lebih gelap. Dengan demikian, rambut ombre bukan menjadi pilihan yang tepat untuk tampil stylish sekarang ini. Namun penampilan perempuan berusia sekitar 21 an dengan rambut ombre hijaunya sama sekali tidak dipermasalahkan, nyatanya dia tetap tampil percaya diri di Pasar Seni ITB 2014 ini. Mungkjn hijau adalah warna favorit nya.


Berbagai macam tone warna rambut, style berpakaian, dan nuansa warna dipilih oleh orang untuk berlomba-lomba tampil menarik. Tentunya event dan tempat mempengaruhi mereka dalam berpakaian, demikian juga halnya dengan orang-orang yang datang ke Pasar Seni ITB 2014. Namun yang paling penting bukan hanya berusaha tampil menarik, tapi tampil percaya diri. Biasanya setelah tampil menarik, secara otomatis kepercayaan diri akan menigkat. Namun tidak jarang orang malah memilih tampil menarik dengan style yang membuatnya tidak nyaman, sehingga kepercayaan diri menurun drastis. Jadi pilihlah outfits dan style yang sesuai dengan kepribadian kita, agar kita tidak hanya tampil menarik tapi juga percaya diri.


Demikianlah riview penulis tentang fashion street yang diamati selama Pasar Seni ITB 2014 berlangsung, sampai jumpa 4 tahun lagi di riview Pasar Seni ITB 2018. 

Dongeng Tentang Orang Asing

“Tulisan tangan terburuk tetap jauh lebih baik dibandingkan dengan ingatan terbaik sekalipun”
Gue baru denger juga sih statement semacem itu dari seseorang yang gue lupa namanya. Katanya itu berdasarkan penelitian dimanaaaa gitu.
Tapi ya ada benernya juga sih. Jaman kecil gue sering banget nulis Diary, tiap kali gue ulang taun nyokap gue ngasih hadiahnya buku diary yang ada gemboknya. Kalau di terbitin jadi buku kayanya seriannya udah banyak banget, judulnya Ine’s Diary, yoi yang alay alay belakangan ini booming lagi kan.
Tapi ada penelitian lain juga yang bilang kalau nulis diary itu kurang bagus.
Gue juga geli sendiri sih kalau baca diary gue jaman dulun yang sekarang udah gue buang, dan gue mulai berenti juga nulis diary sejak 2 taun lalu, bukan karena ada penelitian yang bilang nulis diary itu kurang bagus, tapi ya udah lah bukan waktunya lagi nulis nulis diary.
Oke lah siapa yang peduli sama penelitian penelitian itu. 

Itu tadi pembukaan doang, gue ngomongin penelitian blablablaaa dan sebagainya biar keliatan pinter aja gitu, padahal gue juga ga tau tu penelitian sapa yang bikin, gatau bener gatau kaga dan gaada hubungannya juga sama isi postingan gue kali ini.

Postingan gue yang ga berbobot ini –dan blog ini emang diciptain bukan untuk sesuatu yang berbobot pengen mendongeng tentang orang asing. Dongeng yang gue harap suatu hari bisa dijadiin film dan masuk sama genk Disney. Ia serius, gue berharap dongeng gue tentang orang asing bisa dijadiin film sejenis film Big Hero 6 dan Baymax nya.
Haha, ngomongin soal Baymax barusan terlintas di otak gue si orang asing mirip juga sama Baymax*ngakakkk*.

Si orang asing dengan paradigma suksesnya yang kadang kedengeran terlalu berat di telinga gue tapi sedikit masuk akal di dengkul otak gue.
Si orang asing dengan teori-teori out of context nya
Si orang asing dengan analogi-analogi yang kadang bikin gue menghela napasssss sampe paru-paru keriput.

Si orang asing yang selalu nanya “Mobil udah di kunci ya?” padahal baru aja 10 detik yang lalu ngunci mobil.
Si orang asing yang tangannya sering bergerak liar ngacak-ngacak rambut gue.
Si orang asing yang gelisah kalau denger kata “mantan”
“Mantan! Mantan!! Mantan!! Mantan gue yang anak gereja, mantan gue yang brengsek tapi bikin susah move on, mantan gue yang cinlok di tempat magang, mantan gue yang ngejer-ngejer gue sampe 4 taun. Mantan mantan mantan mantan!!!!” Hahahahaaa, kata Mantan selalu sukses bikin si orang asing gelisah sampe gila. 
Kenapa kita selalu bicara tentang masa depan? Karena di masa depan gaada mantan gue.

Satu-satunya orang asing yang berjanji demi Colonel Sanders si aki-aki KFC.
“Tuh liat Colonel Sanders,
Demi Colonel Sanders ayo kita fight sampe sukses”
Padahal gue berani taruhan demi tugas-tugas kuliah gue yang maha penting, itu aki-aki juga ga peduli kita mau sukses mau kagak.
“Heh, nanti suatu saat kita pasti kangen saat-saat kaya gini” Terakhirnya dia malah bilang begitu.

Si orang asing yang udah 6 bulan ini ngebakar semangat gue sampe ubun-ubun.
Si orang asing yang belakangan ini diketahui sebagai pacar gue.

Dua orang dengan cara hidup yang bertolak belakang.

Gue kuliah jam 9 bangun jam setengah sembilan.
Si orang asing, meeting jam 5 otw setengah 4.
Itu baru dari segi disiplin waktu.

Belum lagi dari cara memandang hidup, dari kadar kemalasan di dalam jiwa, cara bersosialisasi, pola tidur, hobi.
Sampe sekarang gue ga tau jelas hobinya apa, yang jelas bukan tidur, dan bukan mandi. Sedangkan gue menghabiskan seperempat hudup gue di kasur dan di kamar mandi, seperempat lagi di depan meja rias dan depan lemari baju, sisanya buat bergaul dan window shopping.

Perbedaan itu indah katanya, tapi kadang mereka lupa naro tanda bintang * di ujungnya. 
"Perbedaan itu indah*"
*Asalkan lu tau cara menikmatinya.

Ya, berbeda itu indah selama lu tau cara menikmati perbedaan itu. Gue tau caranya karena itu alamiah aja, semua orang juga bisa nikmatin perbedaan. Tapi yang jadi masalah perbedaan ga bisa dinikmatin bareng subjek atau objek yang sembarangan. Pasti lu memilih orang khusus untuk menikmati perbedaan bareng dia, baru tuh berlaku yang kata orang bilang “Perbedaan itu indah”.

Indah lah walaupun dicuekin sepanjang hari gara-gara perbedaan persepsi kita tentang 'telat'.
Menurut gue telat tuh baru dikatakan telat kalau sampe di omelin sama orang yang nunggu, sedangkan menurut si orang asing 10 menit lewat dikit udah termasuk telat banget dan orang yang telat sangat layak untuk dicuekin sepanjang hari terus pada puncaknya bakal di omelin.

Bangun siang dan males-malesan sepanjang hari kalau libur ya bisa aja kali ya, tapi bisa jadi sedikit bencana kalau berurusan sama si orang asing ini. Dia bakal langsung menggambarkan di otak gue tentang banyak hal lain yang lebih berguna buat dilakuin daripada sekedar guling-guling di kasur sepanjang hari sampe rambut kusut dan bekas gurat-gurat lipatan seprai yang tercetak di pipi.

Liat! pandangan kita beda banget, tapi seru sih, rasanya lucu, menyenangkan soalnya gue menikmati.

Dan, gimana kekacauan ini bisa terus berlanjut?
Gaada yang tau. 

Kamis, 20 November 2014

Good Wife

Beberapa waktu yang lalu gue sempet denger khotbah di gereja. Kalau ga salah si pendeta bawain khotbah tentang bersyukur dan rasakan sentuhan berkat tangan Tuhan di setiap kehidupan kita, bahkan di saat-saat terburuk kita. 


Okey sampai disitu aja.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pikiran gue mulai blank, sesekali menguap, karena jujur bahasan si pendeta kali ini berat banget buat masuk ke otak gue. Tapi sebagai gadis yang beriman kepada Tuhan gue pun mengerahkan sisa-sisa energi gue buat memfokuskan lagi pikiran gue ke khotbah tersebut. 

Entah gimana bridgingnya tiba-tiba si pendeta cerita tentang istri Socrates yang katanya galak banget. Seinget gue Socrates tuh seorang filsuf yunani gitu lah kurang lebih. Dalem hati gue, pantes aja ini pendeta tiap kata yang di omongin berat banget nyampe nya, ngomonginnya aja Socrates, jangan-jangan bacaannya buku filosofi semua *langsung siap-siap cari posisi aman dan nyaman buat tidur zZzZzzZ* Tapi tar dulu cerita si pendeta tentang istri Socrates ini ternyata ga garing-garing amat, sini gue ceritain. 

"Dulu itu, Socrates lagi berantem sama istrinya di loteng rumahnya yang lantainya terbuat dari kayu. "Blablablaaaaablabaa #%$*&^#@" Socrates yang kesal turun ke ruang tamu, kebetulan ia juga sudah ditunggu oleh para muridnya. Istrinya semakin kesal, lalu ia lompat-lompat di atas loteng berlantai kayu tersebut sehingga menghasilkan kegaduhan yang sangat mengherankan di telinga para murid Socrates. Tidak puas dengan lompat-lompat di atas loteng kayu, isrti Socrates mengambil air dan membanjur Socrates beserta para murid di ruang tamu sehingga mereka basah kuyub. Pada saat kejadian itu, tidak banyak yang diucapkan Socrates, ia hanya berkata "Tadi itu geledek, dan sekarang hujannya"" Gue ga tau juga sih ini kejadian nyata apa cuman fiktif doang, tergelitik sama cerita pendeta itu, beberapa hari kemudian gue iseng cari info yang lebih lengkap tentang Socrates dan ga sengaja nemuin salah satu quotes dia yang bikin gue geli. 

"By all means marry. If you get a good wife you will become happy, and if you get a bad one you will become a philosopher." ---Socrates 

Kebayang ga sih? 'Kalau lu dapetin istri yang buruk lu bakalan jadi seorang filsuf'

Beberapa point yang bisa gue ambil berdasarkan quotes Socrates diatas

1. Gue mulai ngerti kenapa banyak artis yang kawin cerai. Ya kali, kalau istri mereka ternyata ga sebaik yang mereka pikirkan ketika pertama kali bersebelahan saling menyentuh di ranjang pengantin mending dicerai aja, daripada jadi filsuf dan melepas gelar keartisan mereka. Secara duit lebih ngalir kalau lu jadi artis. Setuju ga?

2. Gue makin ngerti kenapa orang yang baru putus seringkali timeline nya penuh sama kata-kata bijak yang kadang dangkal, ga masuk akal dan sok-sok an keren doang. Logis dong? Socrates bilang kalau lu dapetin istri yang ga baik lu bakal jadi filsuf, sebanding lurus lah sama analisis gue tentang timeline jomblo --yang bahkan punya istri juga belom tapi sok-sok an bijak mulu kayak emak-emak.

"Karena impian gue ga mau punya laki seorang filsuf maka gue berjanji akan menjadi good wife in the future" 
Sekian, tulisan yang sedikit garing buah dari keisengan gue begadang di kampus STDI demi menghisap udara beraroma wifi.



Rabu, 12 November 2014

Jakarta Fashion Week 2015 Day 7


Jakarta Fashion Week 7 November 2014

Jakarta Fashion Week adalah event mode terbesar di Indonesia yang rutin diselenggarakan di Jakarta, event ini mencakup beberapa kegiatan yang berhubungan dengan trend mode, diantaranya; fashion show, talkshow, berbagai kompetisi desain mode dan bazar yang menjual baju dari beberapa desainer baru ataupun desainer terkenal. Acara yang diadakan 7 hari berturut-turut ini menjadi ajang yang dinantikan oleh seluruh desainer Indonesia, karena Jakarta Fashion Week merupakan salah satu acara yang berpengaruh pada industri mode.





Pengunjung didominasi oleh para pencinta mode, dan beberapa buyers lokal maupun internasional. Kebanyakan dari mereka datang untuk melihat fashion show dan memenuhi undangan. Tentunya pencinta mode yang datang ke event ini tidak memakai busana yang biasa-biasa saja. Mereka berlomba-lomba untuk tampil fashionable dan semenonjol mungkin, mengingat banyaknya media yang berseliweran meliput event ini.
Semakin malam semakin ramai pengunjung yang memadati event ini. Semakin unik busana yang mereka kenakan, semuanya terlihat menarik dengan style masing-masing. Ada yang memilih tampil sporty dengan perpaduan kemeja, rok dan running shoes, ada juga yang memilih tampil elegant dengan simple night gown, namun beberapa diantaranya memilih untuk tampil nyeleneh dengan fashion item yang tidak lazim. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan.






Jakarta Fashion Week 2015 kembali mengulang kesuksesan event sebelumnya—Jakarta fashion week 2014. Sekitar 15.000 pengunjung setiap harinya memadati event Jakarta Fashion Week di area parkir Senayan City. Untuk menyaksikan fashion show, setiap pengunjung diwajibkan membawa invitation demi ketertiban event ini. Pihak penyelenggara dari Zura Activation (www.azuraactivation.co.id), dan event organizer bagian dari Femina Group (www.feminagroup.com) berjanji akan menggarap event Jakarta Fashion Week selanjutnya yang lebih menarik dan lebih besar lagi.








Selasa, 07 Oktober 2014

(Bukan) Orang Asing

Orang asing ga selamanya jadi orang asing.

Ketika lu memutuskan buat mengenal dia dan mengijinkan dia buat mengenal elu, kalian gaakan lagi jadi orang asing.

Itu yang gue putuskan sekitar 4 bulan lalu. Memutuskan buat mengenal orang asing dan mengijinkan orang asing itu buat mengenal gue.

"Gue pengen kenal elu." Kata si orang asing
"......."
"Berapa persen gue boleh kenal elu?"
"Kenal sebagai apa?"
"....." orang asing itu diem. Matanya sedikit meredup, sambil dia ngaduk-ngaduk hot chocolate nya yang tinggal setengah cangkir lagi.

*** 
Inget sama cerita yang gue post tanggal 14 Mei lalu tentang orang asing? 
Inget tentang janji gue bakal post lagi kisah lanjutan gue sama si orang asing?

***

Hubungan gue sama orang asing itu berlanjut, makin akrab, gue makin membuka diri gue, orang asing itu juga mulai nunjukkin sifat alamiahnya yang notabene sinting. Mungkin mulai saat ini lebih tepat gue sebut orang gila, bukan orang asing lagi.

Orang asing ga selamanya jadi orang asing. 
Ketika lu memutuskan buat mengenal dia dan mengijinkan dia buat mengenal elu, kalian gaakan lagi jadi orang asing.

4 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 27 Mei gue duduk hadap-hadapan sama si orang asing. Di tengah-tengah coffee shop yang sepi, pengunjunggnya cuman dua orang --gue sama dia. Gue ga ngerti ini bagian dari skenario si orang asing ini atau kebetulan lagi sepi. Tapi kata orang asing itu di dunia ini gaada yang namanya kebetulan. Berati moment ini memang disiapkan.

Satu jam ngelewatin hahahehe moment sama orang asing ini. Seru, bagi-bagi pengalaman, ngobrolin obrolan ringan. 

Tiba-tiba orang asing ini menyatakan sesuatu yang cukup bikin gue begong sampe bego.

"Gue pengen kenal elu." Kata si orang asing.

"......." *gue bertampang bego*

"Berapa persen gue boleh kenal elu?"

"Kenal sebagai apa?"

"....." orang asing itu diem. Matanya sedikit meredup, sambil dia ngaduk-ngaduk hot chocolate nya yang tinggal setengah cangkir.
"Ya pokoknya gue pengen kenal elu. Berapa persen gue boloeh kenal elu?"

"80%"

"Segitu doang? yakin ga nambah?"

"Yakin"

"Ia sih, bahkan sampe suami-istri juga orang gabisa mengenal paangannya sampe 100%"


Dalem hati gue bertanya-tanya, bingung sebenernya ini orang lagi ngomongin apa? pake bahas suami istri segala lagi. Imajinasi gue mulai liar jangan-jangan gue lagi di jebak di situasi ini terus sebentar lagi bakal ada yang muterin lagu romantis, sedetik kemudian muncul penari-penari dari balik kursi, nongol dari bawah meja gue, terus ga lama gue di giring menuju spot lain dari coffee shop itu terus... terus... terus.... Imajinasi gue meliar sambil nginget-nginget satu acara reality show We Sing for You dan sedikit berharap gue lagi jadi bagian dari acara itu.

Oke, tapi kenyataan nya ga sekreatif imajinasi gue.

Sesaat kemudian gue berhasil membuyarkan imajinasi gue, dan sekali lagi gue nanya ke orang asing ini.

"Mau kenal gue sebagai apa" Hallo sodara-sodara ini adalah pertanyaan alamiah dari seorang cewe yang lagi punya feeling bakal di tembak dengan romantis di moment ini.

"Tar gw kenalin lu ke temen-temen gue ya"

"Mau ngenalin gue ke temen-temen lu sebagai apa?" Yaampun gue yakin orang asing ini lagi maenin gue. 

"Sebagai, cewe gue lah" tangannya mulai bergerak liar ngeberantakin sebagian poni gue.

"Maksud lu, sekarang lu nembak gue?" Gue semakin ngersa di maenin.

"Kagak, siapa bilang? Gue ga pernah nembak cewe. Kalau nembak itu gini gue contohin "Ine, mau ga lu jadi cewe gue" Itu yang namanya nembak. Ini kan gue ga nanya lu mau apa ngga jadi pacar gue. Tapi pokoknya gue pengen lu jadi cewe gue."

Ga salah lagi, gue lagi dimaenin.

Tapi entahlah, ini ajaib banget. Pas masuk coffee shop gue merasa jomblo, tapi setelah keluar secara instan status gue berubah jadi in relationship with orang asing.

What the point, Ne?

*gue angkat bahu*

Pokoknya gini, gue pengen ngasih tau jangan pernah mengabaikan pertemuan pertama sama siapapun, soalnya bisa aja pertemuan pertama itu jadi satu sejarah buat hidup kita, atau bahkan buat masa depan kita.

Pas pertama gue ketemu sama si orang asing gue ga pernah tau hubungan seperti apa yang yang bakal terjadi diantara gue sama dia. Yang jelas gue cuman berusaha jadi pemeran yang baik di setiap episode yang diciptakan bukan berdasarkan kebetulan. 



Rabu, 28 Mei 2014

Love Observation

"Ia, kita backstreet, soalnya papa aku pendeta, papanya dia Uztad. Kita beda" Kata seorang model gue yang sempet gue pake buat projek pemotretan kemarin ini.

Gue langsung terheran-heran. "Serius lu? Terus kalian masih tetep jalan?"

"Ya, ga tau deh"

***
"Aku ga muluk-muluk. Aku ga berharap banyak sama kamu. Aku cuman pengen jalanin sama kamu, kamu belajar buat terbiasa mencintai aku. Cuman belajar mencintai aku, itu aja. Simple kan?"
"Tapi aku takut kamu kecewa, kalau ternyata aku ga berhasil mencintai kamu"

Sepenggal percakapan yang gue denger sepintas di sebuah mall.

***
Temen gue yang baru aja kelar teleponan sama pacarnya seketika mengeluh sama gue.
"Cowo gue gaada usahanya sama sekali buat ngomong sama orang tua gue. Pasrah aja gitu sama kondisi yang sekarang. Mau sampe kapan coba tahan-tahan pacaran tanpa restu."

Gue cuman tersenyum simpul, dan bingung mau jawab apa.

***
"Cinta itu kayak hujan, Ne. Disaat yang bersamaan lu bisa ngerasain sedih, tapi sesaat kemudian lu bahagia lagi"

"Gue ga ngerti kenapa lu menganalogikan cinta itu kayak hujan. Gaada analogi yang lebih simple apa? Cinta itu kaya bluetooth misalnya. Saling nyari." Gue angkat bahu terus angkat kaki dari depan temen gue ini.

***
Suatu malem gue di ceramahin secara kejam sama temen bisnis gue. Katanya,
"Heh!! Jangan pernah nyari sinyal, tapi berilah sinyal!"

***
"Jangan karena hubungan kita udah selesai kita bakalan jauh yah. Kamu, kalau ada perlu ga usah sungkan minta tolong aku."

Ini kejadian tragis yang bikin gue merinding pas dengernya. Kisah tentang seorang cewek yang entah kenapa mutusin cowoknya, dan cowoknya masih dengan sangat berbesar hati ngomong kaya gitu. Kisah di sebuah restoran fast food.


Belakangan ini gue sering mengamat-ngamati tentang satu kata benda atau entahlah mungkin kata kerja yang orang sebut CINTA. Banyak jenis cinta yang gue temuin di sekitar gue, banyak juga sudut pandang orang tentang cinta, dan pastinya banyak juga cerita yang melatarbelakangi cinta.

Menurut pandangan gue, putus cinta itu latar belakang dari jatuh cinta. Jadi pointnya, putus cinta itu belum tentu jadi sebuah akhir, tapi bisa jadi awal dari cinta yang baru.

Gue sebenernya agak geli kalo ngomongin soal cinta-cintaan, pada intinya cinta itu macem-macem bentuknya, macem-macem latar belakangnya, dan macem-macem penyatuan dan perpisahannya. Tapi ga semua cinta itu bisa bersatu, ada juga orang yang memilih tetep memelihara cintanya walaupun ga bisa menyatukan cintanya.

Sedikit sharing aja tentang pengamatan gue di beberapa hari belakangan ini tentang CINTA. Semoga malam ini semakin banyak cinta-cinta yang menyatu, dan walaupun harus ada juga cinta yang terpisah semoga itu jadi awal tumbuhnya cinta baru.

Senin, 19 Mei 2014

Jangan Dibaca!

Gue mau menganalogikan GALAU itu semacem bara api, mari kita samakan persepsi kita tentang GALAU bahwa GALAU adalah bara api. 

Nahh, gue bakal sedikit sharing tentang keGALAUan. Tadi di awal kita udah sepakat yahh bahwa GALAU adalah bara api, dan pastinya kita sama-sama paham kalau yang namanya bara api ga dikipasin pasti redup dan padam dengan sendirinya. Gimana lu udah dapet kan pointnya yang gue maksud?

Jadi maksud gue gini, ketika kita dihadapkan sama situasi diputusin secara paksa sama pacar, tahap pertama yang harus kita lewatin adalah GALAU. Dan itu artinya arang baru aja di guyur pake minyak tanah, bensin, spirtus, udah gitu dilempar bom dan duarrr meledak, sirine peringatan kebakaran berdengung-dengung, pemadam kebakaran berkeliaran dimana-mana berusaha madamin api yang lagi judes-judesnya menjilat-jilat sukma, jiwa dan raga lu. Artinya lu lagi GALAU berat! Marah, sedih, kecewa, es cendol, es duren, baso tahu semua nyampur aduk di hati lu. Itu tahap pertama. 

Selanjutnya tahap kedua para pemadam kebakaran mulai melaksanakan kinerjanya dengan baik, yang gue maksud dalam hal ini temen-temen lu, orang tua lu, kerabat lu, tukang es cendol, tukang es duren, tukang baso tahu udah mulai berhasil mengirimkan sugesti bahwa di putusin pacar bukan akhir dari segalanya dalam arti lain mereka udah berhasil ngirim sinyal ke otak lu yang menyadarkan lu bahwa mantan lu emang ga baik.  Di sini kegalauan lu udah mulai jadi bara api yang memang masih panas banget.

Seiring berjalannya waktu semua tergantung sama keputusan lu sendiri. Mau lu apain bara api itu? Bisa lu diemin sampe dia padam dengan sendirinya secara alamiah atau lu kipasin sampe apinya membesar dan kebakaran melanda hati lu lagi. Nahh gue juga mau kasih tau beberapa hal yang bisa jadi kipas yang bisa bikin bara api kegalauan lu membesar.

1. Lagu-lagu galau
Gue saranin ketika lu bener-bener mengukuhkan niat buat move on hapus dulu dehh semua playlist lagu galau di hp lu di laptop lu dan di semua sarana yang bisa bikin lu denger lagu galau. Selanjutnya setelah lu ngerasa bener-bener move on lagu-lagu galau ini bisa jadi indikator ke-move-on-nan lu. Hihi paham kann?

2. Tempat Sepi
Dengan lu sendiri pikiran lu bakalan melayang-layang kemana-mana termasuk menuju ke titik galau lu. Dan ujung-ujungnya apa? nangis, depresi, guling-guling, sampe yang paling fatal bikin pudding baygon terus di makan, sayat-sayat terus darahnya di sedot-sedot *drakula kali?

3. Film Korea
Ini dia salah satu media yang bisa berdampak fatal buat kegalauan elu. Mau sad ending mau happy ending, film korea tetep jadi predator untuk tingkat ke moveon nan lu, dia bisa menggerogoti tembok move on yang udah susah payah lu bangun. Soalnya film korea sering berhasil bikin setiap jomblo sirik sama si pasangan yang ada di drama itu. Gue bukan penggemar korea, sekali lagi gue tegaskan gue bukan penggemar korea hihi, tapi gue ga anti sama korea, gue juga nonton beberapa judul drama korea dan selalu, kelar nonton gue langsung cari-cari kardus tivi dan meringkuk dalam kegalauan di kardus tivi.

4. Timeline mantan
Menurut gue timeline mantan tuh kipas yang embusan anginnya paling kenceng. Sekali lu buka bara api kegalauan lu langsung terkipas dan apinya menjilat-jilat lagi di hati lu. Apalagi kalau si mantan udah pasang status relationship gitu -____- jadi gue saranin kalau lu belum mantep banget buat move on ga usah coba-coba buka timeline mantan.

Kurang lebih kaya gitu yang bisa gue sharing sama lu, kenapa gue tiba-tiba kepikiran buat nulis kaya gini. Gue juga ga tau jelas kenapa, tapi yang lu perlu tau, setiap tulisan yang bagus biasanya muncul dari pengalaman pribadi si penulis, nah kalau lu ngerasa postingan gue kali ini bagus ya lu bisa menerka-nerka sendiri alesan gue kenapa bisa nulis tulisan ini.

Terakhir, konsep bara api yang udah gue jelasin di atas ga cuman berlaku untuk kegalauan, tapi juga untuk ke-jatuh-cintaan. Ketika lu udah mengukuhkan niat buat buka hatu dan jatuh cinta lagi, carilah kipas yang kekuatannya super dasyat kalau bisa cari blower deh yang bisa ngipasin ke-jatuh-cintaan lu itu supaya apinnya makin besar dan tak pernah padan celalu celamaa lamanyaaa~

Kalo kata si Ernest --temen gue sih "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" gue juga kaga tau itu artinya apa. Cari aja sendiri.

*endingnya agak alay