Beberapa waktu yang lalu gue sempet denger khotbah di gereja. Kalau ga salah si pendeta bawain khotbah tentang bersyukur dan rasakan sentuhan berkat tangan Tuhan di setiap kehidupan kita, bahkan di saat-saat terburuk kita.
Kebayang ga sih? 'Kalau lu dapetin istri yang buruk lu bakalan jadi seorang filsuf'
Beberapa point yang bisa gue ambil berdasarkan quotes Socrates diatas
1. Gue mulai ngerti kenapa banyak artis yang kawin cerai. Ya kali, kalau istri mereka ternyata ga sebaik yang mereka pikirkan ketika pertama kali bersebelahan saling menyentuh di ranjang pengantin mending dicerai aja, daripada jadi filsuf dan melepas gelar keartisan mereka. Secara duit lebih ngalir kalau lu jadi artis. Setuju ga?
2. Gue makin ngerti kenapa orang yang baru putus seringkali timeline nya penuh sama kata-kata bijak yang kadang dangkal, ga masuk akal dan sok-sok an keren doang. Logis dong? Socrates bilang kalau lu dapetin istri yang ga baik lu bakal jadi filsuf, sebanding lurus lah sama analisis gue tentang timeline jomblo --yang bahkan punya istri juga belom tapi sok-sok an bijak mulu kayak emak-emak.
"Karena impian gue ga mau punya laki seorang filsuf maka gue berjanji akan menjadi good wife in the future"
Sekian, tulisan yang sedikit garing buah dari keisengan gue begadang di kampus STDI demi menghisap udara beraroma wifi.
Okey sampai disitu aja.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pikiran gue mulai blank, sesekali menguap, karena jujur bahasan si pendeta kali ini berat banget buat masuk ke otak gue. Tapi sebagai gadis yang beriman kepada Tuhan gue pun mengerahkan sisa-sisa energi gue buat memfokuskan lagi pikiran gue ke khotbah tersebut.
Entah gimana bridgingnya tiba-tiba si pendeta cerita tentang istri Socrates yang katanya galak banget. Seinget gue Socrates tuh seorang filsuf yunani gitu lah kurang lebih. Dalem hati gue, pantes aja ini pendeta tiap kata yang di omongin berat banget nyampe nya, ngomonginnya aja Socrates, jangan-jangan bacaannya buku filosofi semua *langsung siap-siap cari posisi aman dan nyaman buat tidur zZzZzzZ* Tapi tar dulu cerita si pendeta tentang istri Socrates ini ternyata ga garing-garing amat, sini gue ceritain.
"Dulu itu, Socrates lagi berantem sama istrinya di loteng rumahnya yang lantainya terbuat dari kayu. "Blablablaaaaablabaa #%$*&^#@" Socrates yang kesal turun ke ruang tamu, kebetulan ia juga sudah ditunggu oleh para muridnya. Istrinya semakin kesal, lalu ia lompat-lompat di atas loteng berlantai kayu tersebut sehingga menghasilkan kegaduhan yang sangat mengherankan di telinga para murid Socrates. Tidak puas dengan lompat-lompat di atas loteng kayu, isrti Socrates mengambil air dan membanjur Socrates beserta para murid di ruang tamu sehingga mereka basah kuyub. Pada saat kejadian itu, tidak banyak yang diucapkan Socrates, ia hanya berkata "Tadi itu geledek, dan sekarang hujannya"" Gue ga tau juga sih ini kejadian nyata apa cuman fiktif doang, tergelitik sama cerita pendeta itu, beberapa hari kemudian gue iseng cari info yang lebih lengkap tentang Socrates dan ga sengaja nemuin salah satu quotes dia yang bikin gue geli.
"By all means marry. If you get a good wife you will become happy, and if you get a bad one you will become a philosopher." ---Socrates
Kebayang ga sih? 'Kalau lu dapetin istri yang buruk lu bakalan jadi seorang filsuf'
Beberapa point yang bisa gue ambil berdasarkan quotes Socrates diatas
1. Gue mulai ngerti kenapa banyak artis yang kawin cerai. Ya kali, kalau istri mereka ternyata ga sebaik yang mereka pikirkan ketika pertama kali bersebelahan saling menyentuh di ranjang pengantin mending dicerai aja, daripada jadi filsuf dan melepas gelar keartisan mereka. Secara duit lebih ngalir kalau lu jadi artis. Setuju ga?
2. Gue makin ngerti kenapa orang yang baru putus seringkali timeline nya penuh sama kata-kata bijak yang kadang dangkal, ga masuk akal dan sok-sok an keren doang. Logis dong? Socrates bilang kalau lu dapetin istri yang ga baik lu bakal jadi filsuf, sebanding lurus lah sama analisis gue tentang timeline jomblo --yang bahkan punya istri juga belom tapi sok-sok an bijak mulu kayak emak-emak.
"Karena impian gue ga mau punya laki seorang filsuf maka gue berjanji akan menjadi good wife in the future"
Sekian, tulisan yang sedikit garing buah dari keisengan gue begadang di kampus STDI demi menghisap udara beraroma wifi.






